Selasa, 14 Februari 2012

RUMAH ETNIS LAMPUNG

RUMAH ETNIS LAMPUNG
Oleh : Seem R. Canggu, SE.MM.

Etnis Lampung dalam tata nilai budayanya terbagi dalam dua sistim adat yaitu 
"SAI BATIN" dan "PEPADUN". 
Rumah oleh komunitas adat "Sai Batin" disebut "LAMBAN" sedangkan oleh komunitas adat "Pepadun" disebut "NUWO" atau “NUWA”


Rumah Tradisionil Lampung di Pekon Kenali poto : Aspara
Rumah orang Lampung biasanya didirikan di dekat sungai atau mata air dan berjajar rapi di sepanjang jalan utama yang membelah kampung yang dalam bahasa Lampung disebut “pekon/tiyuh”, dengan halaman yang luas, sehingga perkampungan orang Lampung merupakan perkampungan yang tertata dan asri.
Penyusunan posisi bangunan rumahnya mempertimbangkan “jujjokh/akad tindih” yaitu hirarki, biasanya apabila rumah kakak beradik akan didirikan bersebelahan, maka rumah untuk anak tertua didirikan menghadap atau mengarah ke matahari terbit, karena merupakan suatu pantangan bagi orang Lampung apabila rumah anak tertua ditutupi oleh rumah adiknya, demikian juga untuk seseorang yang kedudukan adatnya lebih tinggi di dalam satu kelompok adat (“jukku/kebu”) rumahnya dibangun mengarah ke matahari terbit baru kemudian disebelahnya diikuti oleh rumah-rumah yang lainnya sesuai hirarki.
Beranda "Lamban Ugokhan Batin" diselimuti embun pagi, Ukirannya melambangkan "Lalangsi" yang merupakan salah satu perangkat dandanan keagungan "Sai Batin" yang terpasang di rumah, sementara burung menurut Budhi Martha Utama si juru poto merupakan perlambang kehidupan

A.   Arsitektur Rumah Etnis Lampung.

Rumah-rumah di wilayah Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak  yaitu Kepaksian PERNONG, Kepaksian BELUNGUH, Kepaksian BEJALAN DIWAY dan Kepaksian NYERUPA, (baca sekilas Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak di blog ini) terdiri dari rumah panggung, terbuat dari kayu beratap ijuk, dan tiap-tiap tiangnya dialas dengan batu putih bersusun tiga seperti tungku, sebagaimana yang terdapat pada gambar rumah tradisionil di pekon Kenali, sehingga elastis pada saat digoyang gempa,  namun dalam perkembangannya atap ijuk hampir tidak ditemukan lagi dan dengan mempertimbangkan curah hujan yang tinggi serta semakin terbatasnya bahan baku ijuk, maka kebanyakan berubah menjadi atap seng yang bahannya mudah ditemukan di pasaran dan relatif tahan terhadap curah hujan.
Menurut “wawarahan” cerita yang diceritakan secara turun temurun dibuatnya rumah panggung dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain :
1.   Pada zaman dahulu masih banyak binatang buas, sehingga apabila rumah tinggal dibuat tinggi, akan relatif lebih aman dari serangan binatang buas.
2.  Karena kondisi alam Bumi Sekala Brak yang bersuhu dingin, sehingga dengan rumah tinggi akan mengurangi kedinginan yang besumber dari tanah.

Arsitekturnya disebut “Lamban Pesagi” karena rumahnya berbentuk persegi empat dan tinggi, serta karena terbuat dari kayu sehingga terbukti tahan gempa dan arsitektur rumah di Sekala Brak ini dijadikan rujukan bagi hampir seluruh bangunan di Provinsi Lampung.

B.   Fungsi/Kedudukan Rumah.

Rumah yang merupakan istana/Keraton bagi sang Sultan disebut "GEDUNG DALOM". sedangkan rumah bagi para Pemimpin Suku/Kebu yang disebut "Raja Suku/Raja Jukkuan" dianugerahi nama oleh Yang Mulia Sultan (“Sai Batin”) bersamaan dengan penganugerahan gelar/”adok” Raja untuk pertamakalinya contoh : Ibnu Hajar diangerahi Gelar Raja Sempurna  dan rumahnya di beri nama “Sukamarga” maka nama rumah tersebut akan terus dipakai secara turun temurun oleh Raja keturunan dari Raja Sempurna.

Pada setiap Kepaksian terdapat kelompok Jukkuan yang mengelola segala kegiatan di "Gedung Dalom" disebut "KAPPUNG BATIN" Kelompok tersebut mempunyai tugas khusus yang meliputi :
1.  Menerima perintah "Sai Batin" baik yang langsung disampaikan oleh Yang Mulia Sultan maupun yang disampaikan melalui "Pemapah Dalom" (semacam Perdana Menteri).
2.  Menampung saran, permohonan atau laporan dari "Jukkuan Paksi" (Raja Suku) untuk disampaikan kepada "Sai Batin".
Jumlah "Lamban di Kappung Batin" disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Paksi, khusus di Kepaksian Pernong, "Kappung Batin" terdiri dari delapan "Lamban" yaitu "Lamban Kekhatun, Lamban Bandung, Lamban Pakuwon, Lamban Angkat Jaman, Lamban Gajah Minga, Lamban Kagungan, Lamban Balak dan Lamban Sukamarga"

C.   Eksistensi Rumah Etnis Lampung.

"Lamban Ugokhan Batin" Pekon Canggu Kepaksian Pernong 
"Lamban Ugokhan Batin" yang ada dalam poto merupakan bentuk umum rumah komunitas adat "Sai Batin" yang terdiri dari "BERANDA" yaitu ruang terbuka depan, lalu dilengkapi dengan "LAPANG LUAKH" yaitu ruang tamu, "LAPANG LOM" adalah ruang keluarga, "SEKHUDU" merupakan ruangan bagian belakang yang diperuntukkan bagi ibu-ibu, dan "BILIK KEBIK" yaitu kamar Utama serta "TEBELAYAKH" sebutan untuk kamar kedua, umumnya rumah adat hanya terdiri dari dua kamar.


Pintu depan dari rumah adat disebut "khangok sang Raja mulang" sedangkan pintu kamar utama disebut "khangok Kebik", pintu kamar kedua disebut "khangok Dayang Pemapah" dan pintu belakang disebut "khangok Dadakhi Mandi"

"Cagak Lamban Ugokhan Batin"
Rumah seperti ini dapat di jumpai di perkampungan komunitas adat "SAI BATIN" yang tersebar di berbagai "Pekon"/Desa di Bumi Lampung Barat Sai Betik, Negeri asal Sai Batin, bisa disaksikan disepanjang jalan di Kecamatan Belalau, Batu Brak, Balik Bukit dan Sukau, dan di Kabupaten Tanggamus, masih terdapat di Kecamatan Talang Padang, Kota Agung, Wonosobo dan Semaka, serta di Bandar Lampung, ada di Negeri Olok Gading Kecamatan Telukbetung Barat, sedangkan pada komunitas adat "PEPADUN" masih bisa di jumpai di Labuhan Maringgai.

"Cagak" yang berbentuk kayu hakha merupakan ornament yang umumnya tepasang pada sudut rumah bagian luar, terdiri dari empat lekuk, demikian juga bola-bola sebanyak empat buah, dan semua jenis ukiran yang terdapat pada "cagak" tersebut serba empat, hal tersebut melambangkan keberadaan Paksi Pak (Empat Kepaksian) Sekala Brak, yang maksudnya menunjukkan tingkat peradaban yang tinggi. (SRC)

Contoh perabot rumah adat Lampung



2 komentar:

  1. Selamat sore pak. Saya tertarik dengan rumah adat lampung. Boleh minta email bapak? krn tadi saya email ke email yang ada di foto tidak bisa.Trims
    Ika

    BalasHapus
  2. dengan senang hati Ika Rahma Ginting, email saya :
    seemcanggu@yahoo.com

    BalasHapus