Senin, 24 Maret 2014

Kepaksian Pernong Apresiasi Perempuan Menjadi Legislatif

Kepaksian Pernong Apresiasi Perempuan Menjadi Legislatif

Minggu, 23 Maret 2014 04:38 WIB
Brigjen Pol. Pangeran Edward Syah Pernong
gelar Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 (kiri)
Seem R. Canggu gelar Raja Duta Perbangsa (kanan)

Minggu, 02 Februari 2014

FITRI YANI RAIH HADIAH SASTRA RANCAGE 2014

Fitri Yani "Muli Lampung"
BANDAR LAMPUNG (Lampost.Co): Sastrawan Lampung Fitri Yani meraih Hadiah Sastra Rancage 2014. Warna lokal yang mencolok dalam buku puisi, Suluh, membuat karyanya terasa lengkap sebagai karya sastra Lampung.

Karena itulah, Suluh yang diterbitkan Lampung Literatur, 2013, ini dipilih dewan juri sebagai peraih Hadiah Sastra Rancage 2014 untuk sastra Lampung. "Bukan saja karena disajikan dalam bahasa Lampung melainkan juga membicarakan perkara kelampungan. Tidak ada satu pun sajak yang dimuat dalam Suluh yang tidak mengandung warna lokal Lampung, utamanya Lampung Barat," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage
dalam keputusannnya yang diterima Lampung Post, Sabtu (1/2).

"Muli Lampung di Bandung"
Selain Lampung, Hadiah Sastra Rancage 2014 diberikan juga diberikan kepada Abdullah Mustappa dengan karyanya Titimangsa: 68 Sajak Alit untuk karya sastra Sunda. Untuk karya sastra Jawa diraih Nono Warnono dengan kumpulan cerita cekak Kluwung. Sedangkan I Wayan Westa dengan kumpulan ceritanya, Tutur Bali memenangkan Hadiah Sastra Rancage untuk karya sastra Bali.

Selain itu, Rancage 2014 juga diberikan kepada pihak-pihak yang berjasa bagi perkembangan bahasa dan sastra daerah. Yang terpilih menerima Hadiah Sastera “Rancagé” sastra Sunda 2014 buat jasa adalah Majalah Manglé yang terbit sejak 1957. Lalu, Dhanu Priyo Prabowo untuk sastra Jawa dan I Gusti Madé Sutjaja untuk sastra Bali.

Sedangkan pemenang Hadiah Samsudi 2014 untuk bacaan kanak-kanak dalam bahasa Sunda adalah Prasasti nu Ngancik na Ati karya Popon Saadah.

Ketua Yayasan Rancage Rachmat Taufiq Hidayat mengatakan, upacara penyerahan Hadiah Sastera Rancagé 2014 dan Hadiah Samsudi 2014 akan dilaksanakan atas kerjasama dengan unversitas yang sekarang masih belum ditetapkan. "Begitu juga waktunya. Kalau sudah ada kepastian, insya Allah akan segera diumumkan," ujarnya.

Hadiah Sastra Rancage tahun ini, menurut Taufiq, diberikan untuk sastra Sunda untuk yang ke-21 kalinya, untuk sastera Jawa buat ke-21 kalinya, untuk sastera Bali buat yang ke-18 kalinya dan untuk sastera Lampung buat keempat kalinya. Selain untuk sastera Lampung untuk sastera Sunda, Jawa dan Bali, Hadiah Sastera “Rancagé” diberikan setiap tahun tanpa lowong, artinya diberikan saban tahun.

"Dalam bahasa Lampung tidak setiap tahun ada buku terbit, sehingga Hadiah Sastera “Rancagé” tidak bisa diberikan setiap tahun. Tahun 2013 yang lalu terbit dua judul buku dalam bahasa Lampung, sehingga tahun ini ada Hadiah Sastera “Rancagé” untuk sastera Lampung," kata Taufiq.

Laporan: Zulkarnain Zubairi
Editor: Adian
Foto: Dokumentasi pribadi

 
"cutik" tentang FITRI YANI :

FITRI YANI "Muli Lampung" performa di Perak Malaysia
Fitri Yani, lahir di Liwa, Lampung Barat 28 Februari 1986. Alumnus FKIP Universitas Lampung. Selama kuliah, belajar dan berkesenian di Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila. Mementaskan beberapa pementasan teater bersama Teater Kurusetra dan Komunitas Berkat Yakin (koBer) Lampung: Ipoh karya Athur S Nolan (2006) di Gedung PKM Universitas Lampung, Mak Comblang karya Nicolai Gogol (2008) di GTT Taman Budaya Lampung, Suara-suara dari Balik Jendela karya Tim Penulis Teater Kurusetra (2009) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Pada Suatu Hari karya Arifin C. Noer (Kober Road to Campus, Januari 2014). Ia juga menulis naskah drama, salah satu naskahnya yang berjudul “Dapur” dipentaskan Teater Kurusetra pada Kala Sumatera 2009 yang diselenggarakan oleh Teater Satu dan didanai oleh Hivos di Taman Budaya Lampung. Beberapa karyanya berupa puisi terpublikasi di berbegai media cetak; Lampung Post, Koran Kompas, Koran Tempo, Suara Merdeka, Jurnal Nasional, Koran Haluan, Majalah Horison, dll. Serta dalam antologi; Temu Penyair Lima Kota “Kampung Dalam Diri” (Payakumbuh 2008), 60 puisi Indonesia Terbaik 2009 (Anugerah Sastra Pena Kencana), Pedas Lada Pasir Kuarsa (TSI II, 2009), Nundurin Karang Awak (Ubud Writers and Readers Festival, 2011), Tuah Tara No Ate (TSI IV, 2011). Mendapat penghargaan sebagai lima terbaik cipta puisi Radar Bali Litetary Award 2009. Mendapat Anugerah Sastra Rancage 2014. Diundang pada Pertemuan Penyair Nusantara V (Palembang, 2011), Ubud Writers and Readers Festival (Bali, 2011), Temu Sastrawan Indonesia IV (Ternate, 2011), Festival Puisi dan Lagu Rakyat antar Bangsa, Pangkor (Malaysia, 2012), Pertemuan Penyair Nusantara VI (Jambi, 2012). Buku kumpulan puisinya berjudul “Dermaga Tak Bernama” (Siger Publisher, 2010) dan “Suluh” (Kumpulan Puisi Berbahasa Lampung, 2013). Kini ia tinggal di Bandarlampung.


Senin, 27 Januari 2014

KANDUNGAN NUTRISI dan MANFAAT DAUN KELOR.




Daun dan Buah Kelor
Kita sering mendengar istilah “dunia tidak selebar daun kelor” karena kelor memang mempunyai daun yang kecil, namun di balik daun kecilnya itu, kelor memiliki sejuta manfaat tak terduga bagi kesehatan. Lihat saja kandungan nutrisinya. Daun kelor mempunyai 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin A pada wortel, 2 x protein pada susu dan 3 x potasium pada pisang. Wow.

Tanaman kelor memiliki nama daerah di Indonesia, seperti :
- Kelor : Lampung, Jawa, Sunda, Bali.
- Kerol : Buru
- Marangghi : Madura
- Moltong : Flores
- Kelo : Gorontalo
- Keloro : Bugis
- Kawano : Sumba
- Ongge : Bima

Beberapa kandungan nutrisi daun kelor dikutip dari Pondokibu.com :
1. Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C
Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripada jeruk.

2. Daun kelor mengandung potassium
Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.

3. Daun kelor kaya akan Vitamin A
Vitamin A bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.

4. Daun kelor
mengandung kalsium.
Kalsium membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Khasiat daun kelor dan cara meramu obat tradisional untuk kesehatan tubuh :
Rematik, Nyeri dan Pegal Linu. Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan setengah sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai param.
Sakit Mata. Tumbuk halus tiga gagang daun kelor dan diberi air satu gelas, aduk sampai merata, diamkan sampai ampasnya mengendap dan gunakan airnya sebagai tetes mata.
Cacingan. Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas, saring rebusan air tersebut dan diminum rutin setiap hari.
Alergi. Rebus tiga gagang daun kelor, satu siung bawang merah, adas pulasari secukupnya tambahkan tiga gelas air sampai mendidih hingga tinggal dua gelas, kemudian disaring dan minum rutin setiap hari
Herpes, Kurap dan Luka Bernanah. Tujuh gagang daun kelor ditumbuk sampai halus dan tempelkan ke bagian yang luka sebagai obat luar.
Menghilangkan Flek Wajah. Pilih beberapa lembar daun kelor yang masih muda, ditumbuk sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak atau dicampur dengan bedak.
Penghancur Batu Ginjal. Daun kelor dibuat sayur bening, dimakan rutin setiap hari selama kurang lebih satu bulan, batu ginjal akan luruh dan keluar bersama air kencing. 
Daun Kelor memang terbukti dapat mengobati demam, membangun kembali tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah, membantu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu memenuhi gizi yang kurang, namun yang perlu diwaspadai adalah adanya penelitian yang menyebutkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan pembentukan sperma ketika dosis melebihi 1000 Mg/kg BB.

Manfaat bunga, biji, kulit batang dan akar kelor :

Bunga kelor,  bisa digunakan untuk pengobatan flu, sariawan, radang tenggorokan, cacingan, rematik, anti tumor, infeksi, gangguan saraf. Selain itu juga bunga kelor bisa berfungsi sebagai anti bakteri, antimikroba, nutrisi makanan dan tonik

Kulit Batang Kelor, bisa berfungsi sebagai obat gangguan pencernaan, Mengatasi karang gigi, sariawan, detoksifikasi, penetralisir racun ular serta kalajengking, alat kontrasepsi dan afrodisiak.

Biji Kelor, bisa berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri, obat  kutil, obat penyakit kulit ringan, antitumor, obat sariawan lambung, obat rematik, bisa menaikkan kekebalan tubuh, mengatasi demam, penjernih air, sebagai sumber nutrisi, dan sumber tonik.


Akar Kelor, berfungsi sebagai obat asma, mengobati bengkak kaki (edema), menjaga kesehatan organ reproduksi,  mengobati penyakit ginjal, mengobati pembesaran hati (hepatamegali), mengatasi karang gigi, obat flu, mengatasi demam, sebagai penguat jantung, antiinflamasi, rematik, obat epilepsi, obat sakit kepala, afrodisiak dan penyegar kulit.

BUDI DAYA KELOR DI INDONESIA :
Kelor yang berbunga
Tanaman Kelor tumbuh dalam berbentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7–12 m. Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, helai daun saat muda berwarna hijau muda – setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1–2 cm, lebar 1–2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang.

Budidaya kelor (Moringa oleifera) memerlukan pemeliharaan yang sangat minim dan dapat bertahan pada musim kering yang sangat panjang. Tanaman ini cepat tumbuh, berbungga dan sehingga menghasilkan buah sekitar satu tahun sejak ditanam. Budidaya kelor ini dapat tumbuh baik di daerah yang beriklim tropis, yaitu di negara Afrika dan seluruh Asia dan salah satunya di Indonesia, kemampuan tumbuh yang cukup baik dan cara budidaya yang mudah yaitu dengan biji atau stek.

Budidaya tanaman kelor ini dapat ditanam di semua daerah di Indonesia. Salah satu sifat yang menguntungkan untuk membudidayakan pohon kelor ini, yaitu minimnya penggunaan pupuk kimia dan jarang diserang hama (oleh serangga) ataupun penyakit (oleh mikroba).
Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 m dpl. Pohon Kelor tidak terlalu besar batangnya, kayunya mudah patah dan cabangnya agak jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur (oval) dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai dan menyerupai kuku.
Dari berbagai sumber.

Senin, 20 Januari 2014

SULTAN MALAKA PALSU DITANGKAP POLISI MALAYSIA

Masih banyak warga Malaysia yang menghormati kesultanan dan gelar kerajaan
Melaka, Sayangi.com - Kepolisian Malaysia menangkap seorang pria yang mengaku Sultan Malaka yang memberikan gelar kehormatan.

Pria yang menyebut dirinya Sultan Raja Noor Jan Shah Raja Tuah menggunakan posisi tersebut untuk memberikan gelar kepada masyarakat, walau sebenarnya Malaka saat ini sudah dipimpin oleh seorang gubernur.

Polisi sudah menangkapnya berdasarkan undang-undang penghasutan dan sedang menyelidiki apakah orang membayarnya untuk mendapat gelar palsu, seperti dilaporkan wartawan BBC, Jennifer Pak, dari Kuala Lumpur.

Klik Malaysia memiliki negara bagian dan sembilan di antaranya memiliki kesultanan yang secara bergantian ditunjuk menjadi Kepala Negara untuk periode lima tahun.

Walau peran kepala negara dan para sultan sebatas seremonial, mereka secara umum masih dihormati kalangan masyarakat umum.

Banyak warga Malaysia yang masih mendambakan gelar dari sultan namun pada saat bersamaan banyak yang mengeluh gelar trsebut bisa dibeli dari makelar atau orang yang mengaku sebagai sultan.

Keluhan itu mendorong pihak berwenang bertindak untuk membersihkan citra kesultanan.

Biasanya gelar dari kesultanan bisa membantu seseorang dalam berhubungan dengan kelompok elite maupun untuk mendapat peluang bisnis. (BBC Indonesia)

sumber : sayangi.com dirilis 15 Januari 2014 pukul 19.07 oleh Febri S.