 |
Daun dan Buah Kelor |
Kita
sering mendengar istilah “dunia tidak selebar daun kelor” karena kelor memang mempunyai daun yang kecil, namun di balik daun kecilnya itu, kelor memiliki
sejuta manfaat tak terduga bagi kesehatan. Lihat saja kandungan nutrisinya.
Daun kelor mempunyai 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin
A pada
wortel, 2 x protein pada susu dan 3 x potasium pada pisang. Wow.
Tanaman kelor memiliki nama daerah di Indonesia, seperti :
- Kelor : Lampung, Jawa,
Sunda, Bali.
- Kerol : Buru
- Marangghi : Madura
- Kelo : Gorontalo
- Keloro : Bugis
- Kawano : Sumba
- Ongge : Bima
Beberapa kandungan nutrisi daun kelor dikutip dari Pondokibu.com :
1.
Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C
Vitamin
C
memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk
flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung
banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripada jeruk.
2. Daun kelor mengandung potassium
Potassium penting untuk
otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor
mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.
3. Daun kelor kaya akan Vitamin A
Vitamin A bertindak sebagai
pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan
lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun
kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.
Kalsium membangun tulang
dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak
kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun
kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi
kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi
bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan
diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah
tinggi.
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki
potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan
mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi
sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan
energi dan ketahanan tubuhnya.
Khasiat daun kelor dan cara meramu obat
tradisional untuk kesehatan tubuh :
Rematik, Nyeri dan Pegal Linu. Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan
setengah sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai
param.
Sakit Mata.
Tumbuk halus tiga gagang daun kelor dan diberi air satu gelas, aduk sampai
merata, diamkan sampai ampasnya mengendap dan gunakan airnya sebagai tetes
mata.
Cacingan.
Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran dengan
dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas, saring rebusan air
tersebut dan diminum rutin setiap hari.
Alergi.
Rebus tiga gagang daun kelor, satu siung bawang merah, adas pulasari secukupnya
tambahkan tiga gelas air sampai mendidih hingga tinggal dua gelas, kemudian
disaring dan minum rutin setiap hari
Herpes, Kurap dan Luka Bernanah. Tujuh gagang daun kelor ditumbuk sampai
halus dan tempelkan ke bagian yang luka sebagai obat luar.
Menghilangkan Flek Wajah. Pilih beberapa lembar daun kelor yang masih
muda, ditumbuk sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak atau dicampur dengan
bedak.
Penghancur Batu Ginjal. Daun kelor dibuat sayur bening, dimakan
rutin setiap hari selama kurang lebih satu bulan, batu ginjal akan luruh dan
keluar bersama air kencing.
Daun Kelor memang terbukti dapat mengobati
demam, membangun kembali tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah,
membantu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu memenuhi gizi yang
kurang, namun yang perlu diwaspadai adalah adanya penelitian yang menyebutkan
bahwa ekstrak daun kelor dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan
pembentukan sperma ketika dosis melebihi 1000 Mg/kg BB.
Manfaat bunga, biji, kulit batang dan akar
kelor :
Bunga kelor, bisa digunakan untuk pengobatan flu, sariawan,
radang tenggorokan, cacingan, rematik, anti tumor, infeksi, gangguan saraf.
Selain itu juga bunga kelor bisa berfungsi sebagai anti bakteri, antimikroba,
nutrisi makanan dan tonik
Kulit Batang Kelor, bisa
berfungsi sebagai obat gangguan pencernaan, Mengatasi karang gigi, sariawan,
detoksifikasi, penetralisir racun ular serta kalajengking, alat kontrasepsi dan
afrodisiak.
Biji Kelor, bisa berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri, obat
kutil, obat penyakit kulit ringan, antitumor, obat sariawan lambung, obat
rematik, bisa menaikkan kekebalan tubuh, mengatasi demam, penjernih air,
sebagai sumber nutrisi, dan sumber tonik.
Akar Kelor,
berfungsi sebagai obat asma, mengobati bengkak kaki (edema), menjaga kesehatan
organ reproduksi, mengobati penyakit ginjal, mengobati pembesaran hati
(hepatamegali),
mengatasi karang gigi, obat flu, mengatasi demam, sebagai penguat jantung,
antiinflamasi, rematik, obat epilepsi, obat sakit kepala, afrodisiak dan
penyegar kulit.
BUDI DAYA KELOR DI INDONESIA :
 |
Kelor yang berbunga |
Tanaman
Kelor tumbuh dalam
berbentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7–12 m. Batang
berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar.
Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, helai daun saat muda
berwarna hijau muda – setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur,
panjang 1–2 cm, lebar 1–2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus),
tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah
halus. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh
lurus dan memanjang.
Budidaya kelor (Moringa
oleifera) memerlukan pemeliharaan yang sangat minim dan dapat bertahan pada
musim kering yang sangat panjang. Tanaman ini cepat tumbuh, berbungga dan
sehingga menghasilkan buah sekitar satu tahun sejak ditanam. Budidaya kelor ini
dapat tumbuh baik di daerah yang beriklim tropis, yaitu di negara Afrika dan
seluruh Asia dan salah satunya di Indonesia, kemampuan tumbuh yang cukup baik
dan cara budidaya yang mudah yaitu dengan biji atau stek.
Budidaya
tanaman kelor ini dapat ditanam di semua daerah di Indonesia. Salah satu sifat
yang menguntungkan untuk membudidayakan pohon kelor ini, yaitu minimnya
penggunaan pupuk kimia dan jarang diserang hama (oleh serangga) ataupun
penyakit (oleh mikroba).
Kelor
dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah
300-500 m dpl. Pohon Kelor tidak terlalu besar batangnya, kayunya mudah patah
dan cabangnya agak jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk
bulat telur (oval) dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu
tangkai dan menyerupai kuku.
Dari berbagai sumber.